SAMARINDA - Kepala Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Holtikultura Kaltim H Ibrahim mengharapkan setiap obyek wisata di Kaltim dapat terintegrasi dengan agrowisata, sehingga lebih menarik dan memiliki nilai ekonomis, baik bagi pengunjung maupun para petani.
"Kita mendorong obyek-obyek wisata di Kaltim untuk dikelola melalui sistem integrasi dengan sektor lain, misalnya perkebunan, kehutanan dan sub sektor hortikultura dengan menanam sayuran dan buah-buahan," Ibrahim.
Ditambahkan, sebuah obyek wisata dapat dijadikan kawasan agrowisata terpadu dengan sektor lainnya, seperti ketika pengunjung atau wisatawan lokal mengunjungi obyek wisata. Mereka tidak hanya melihat pemandangan, tetapi juga dapat menikmati kegiatan lain seperti kebun buah, kebun sayur, tambak ikan, hutan alam dan lain-lain.
"Dengan demikian kegiatan integrasi tersebut akan memberikan nilai tambah dan berdampak langsung kepada perekonomian masyarakat sekitarnya karena akan memacu para petani untuk meningkatkan hasil produksi," ujarnya.
Pihaknya, kata Ibrahim akan berupaya menyiapkan perencanaan khususnya dalam pengadaan bibit buah-buahan, maupun melakukan penyuluhan tata cara teknologi pertanian untuk mendukung kegiatan tersebut, sehingga dengan menanam sayur dan buah-buahan, ketika pengunjung obyek wisata pulang, mereka akan tertarik untuk membeli sayur, ikan dan buah langsung dari kebun petani.
"Jadi pengunjung tinggal memilih, memetik dan menimbang sendiri sayur dan buah serta ikan di kolam-kolam petani. Dengan agrowisata ini akan lebih menguntungkan baik bagi para pengunjung maupun untuk para petani, jadi ada timbal baliknya," tegas Ibrahin. (mar/sul/ri/humasprov kaltim)